Kamis, 09 Juni 2011

BEDAH BUKU: The Leadership Challenge (Part I - II)

The Leadership Challenge berusaha memberi arah bagaimana para pemimpin dan “calon pemimpin”    alam  mengasah kemampuan  mereka  untuk  memimpin  agar dapat  melakukan  hal-hal  yang  luar  biasa. Buku    ini    membantu    mengembangkan kapasitas anda dalam membimbing orang lain memperoleh  pengalaman  yang  tak  terduga sebelumnya. Selanjutnya, buku ini tidak berbicara mengenai  bagaimana  berada  dalam  posisi (seperti mengandaikan kepemimpinan sebagai suatu  tempat)  namun  mengenai  bagaimana caranya memiliki keberanian dan semangat  untuk membuat perubahan yang signifikan. Penulis   banyak   menghadirkan   cerita   dari orang  biasa,  dari  berbagai  sisi  kehidupan, yang   dianggap   memiliki   kesuksesan   luar biasa.

Tantangan   pertama   kepemimpinan adalah membersihkan pada diri sendiri tradisi dan mitos tentang kepemimpinan. Manajemen tradisional,   misalnya   mengajarkan   untuk mempercayai  bahwa  organisasi  yang  ideal adalah: yang teratur dan stabil, fokus pada jangka   pendek,  emimpin   harus   tenang, menyendiri,    dan    analitis,    kharismatik, pekerjaan           utama Pemim- pin adalah mengontrol,  pemimpin  berada  pada  posisi superior. Buku  ini  adalah  buku  tentang  memimpin orang, tidak hanya mengelolanya. Kepemimpinan „dimulai ketika manajemen „berakhir. Buku yang terdiri dari 13 bab ini hadir  sebagai  alternatif,  berisi  eperangkat praktek  yang  dapat  menjadi  dasar  untuk mengembangkan  pemimpin  generasi baru. Penulis buku ini percaya bahwa anda mampu mengembangkan diri sebagai  pemimpin ke depan. Keuntungan buku ini adalah anda tidak perlu  membaca  bab-bab  secara  berurutan untuk  mendapatkan  pemahaman  yang  baik tentang  kepemimpinan. Meskipun  sudah cukup lama terbitnya, buku ini tetap relevan untuk saat ini.

Bab 1.  Memahami Kepemimpinan
Sebuah perusahaan, NATD, memberikan  contoh  rahasia  suksesannya, yaitu dengan menerapkan  tiga  target: (1) merencanakan  keuntungan  perusahaan, (2)membagi   kekayaan perusahaan (saham) kepada karyawannya, dan (3) pentingnya rasa senang bagi pemegang saham maupun seluruh karyawannya. Kunci utamanya adalah karyawan. Pelanggan mementingkan: mutu pelayanan, dan harga. Jadi   mutu   harusmerupakan prioritas, tetapi bukan berasal dari kontrol kualitas. Mutu harus berada di kepala seluruh karyawan dan dipraktekkan. Tindakan  penting lainnya adlah melihat pentingnya peranan karyawan dalam menjadikan    perusahaan    produktif    dan terpercaya   yang   disebut   dengan “penuh perhatian”,  yaitu  memperlakukan  karyawan secara manusiawi sebagai teman.   Oleh karena  itu,  penting  bagi  pemimpin  untuk endengarkan setiap orang tentang apa yang terjadi, menghabiskan waktu di tengah-tengah
karyawan,    dan    hal-hal    kecil    seperti memperhatikan   kebersihan       ruangan, pengirimi   bunga,   sampai   membayarkan kredit kendaraan untuk karyawan teladan. Apa yang dapat dipelajari dari para pemimpin yang berhasil? Para eksekutif yang
berhasil    mengajak    orang    lain    dalam peranannya    sebagai    perintis, ternyata mengikuti tiga tahapan strategi VIP, yaitu: vision - involvement - persistence.  Visi tidak akan tercapai hanya dengan upaya seorang pemimpin, tetapi perlu keterlibatan dan kerja keras semua pihak.

Menurut Kouzes dan Posner ada lima dasar  praktek  kepemimpinan  dan  sepuluh komitmen yang perlu dilakukan pemimpin, yaitu: (1) menempuh proses yang menantang: memperoleh peluang dan mencoba mengambil resiko, (2)   berinspirasi   untuk berbagi visi: menerawang masa depan dan melibatkan orang lain, (3) membantu orang lain dalam bertindak: menjalin kerjasama dan  memberdayakan  orang  lain, (4)  membuat model alan yang ditempuh: berikan contoh dan rencanakan keberhasilan-keberhasilan kecil, dan (5) memberi semangat: mengakui kontribusi dan merayakan keberhasilan.


 Bab 2.  Apa yang Diharapkan Pengikut dari Pemimpinnya
Kepemimpinan bukan hanya tentang pemimpin, tetapi juga tentang pengikut. Jadi harapan   pengikut       perlu diperhatikan. Pemimpin  yang  dihormati  adalah  mereka yang mempunyai karakter: jujur, kompeten, berpandangan jauh ke depan, dan memberikan inspirasi.   Keempat   hal rsebut secara bersama,   ahli   komunikasi   menyebutnya sebagai   kredibilitas. Ketika pemimpin menerima kredibilitas tinggi dan filosofi yang kuat, pengikut kelihatan senang untuk: (1) Dengan bangga memberitahukan orang lainbahwa  mereka  bagian  dari  organisasi, (2) Membicarakan seluk beluk organisasi dengan temannya, (3) Memperlihatkan bahwa nilai-nilaiyang  dipercaya  sama  dengan  milik organisasi, dan (4) mempunyai rasa memiliki organisasi yang kuat............................................................................................................................(to be cont,id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

menurut saya:

Blog Terkait

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...