The Leadership Challenge berusaha memberi arah bagaimana para pemimpin dan “calon pemimpin” alam mengasah kemampuan mereka untuk memimpin agar dapat melakukan hal-hal yang luar biasa. Buku ini membantu mengembangkan kapasitas anda dalam membimbing orang lain memperoleh pengalaman yang tak terduga sebelumnya. Selanjutnya, buku ini tidak berbicara mengenai bagaimana berada dalam posisi (seperti mengandaikan kepemimpinan sebagai suatu tempat) namun mengenai bagaimana caranya memiliki keberanian dan semangat untuk membuat perubahan yang signifikan. Penulis banyak menghadirkan cerita dari orang biasa, dari berbagai sisi kehidupan, yang dianggap memiliki kesuksesan luar biasa.
Tantangan pertama kepemimpinan adalah membersihkan pada diri sendiri tradisi dan mitos tentang kepemimpinan. Manajemen tradisional, misalnya mengajarkan untuk mempercayai bahwa organisasi yang ideal adalah: yang teratur dan stabil, fokus pada jangka pendek, emimpin harus tenang, menyendiri, dan analitis, kharismatik, pekerjaan utama Pemim- pin adalah mengontrol, pemimpin berada pada posisi superior. Buku ini adalah buku tentang memimpin orang, tidak hanya mengelolanya. Kepemimpinan „dimulai‟ ketika manajemen „berakhir‟. Buku yang terdiri dari 13 bab ini hadir sebagai alternatif, berisi eperangkat praktek yang dapat menjadi dasar untuk mengembangkan pemimpin generasi baru. Penulis buku ini percaya bahwa anda mampu mengembangkan diri sebagai pemimpin ke depan. Keuntungan buku ini adalah anda tidak perlu membaca bab-bab secara berurutan untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang kepemimpinan. Meskipun sudah cukup lama terbitnya, buku ini tetap relevan untuk saat ini.
Bab 1. Memahami Kepemimpinan
Sebuah perusahaan, NATD, memberikan contoh rahasia suksesannya, yaitu dengan menerapkan tiga target: (1) merencanakan keuntungan perusahaan, (2)membagi kekayaan perusahaan (saham) kepada karyawannya, dan (3) pentingnya rasa senang bagi pemegang saham maupun seluruh karyawannya. Kunci utamanya adalah karyawan. Pelanggan mementingkan: mutu pelayanan, dan harga. Jadi mutu harusmerupakan prioritas, tetapi bukan berasal dari kontrol kualitas. Mutu harus berada di kepala seluruh karyawan dan dipraktekkan. Tindakan penting lainnya adlah melihat pentingnya peranan karyawan dalam menjadikan perusahaan produktif dan terpercaya yang disebut dengan “penuh perhatian”, yaitu memperlakukan karyawan secara manusiawi sebagai teman. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin untuk endengarkan setiap orang tentang apa yang terjadi, menghabiskan waktu di tengah-tengah
karyawan, dan hal-hal kecil seperti memperhatikan kebersihan ruangan, pengirimi bunga, sampai membayarkan kredit kendaraan untuk karyawan teladan. Apa yang dapat dipelajari dari para pemimpin yang berhasil? Para eksekutif yang
berhasil mengajak orang lain dalam peranannya sebagai perintis, ternyata mengikuti tiga tahapan strategi VIP, yaitu: vision - involvement - persistence. Visi tidak akan tercapai hanya dengan upaya seorang pemimpin, tetapi perlu keterlibatan dan kerja keras semua pihak.
karyawan, dan hal-hal kecil seperti memperhatikan kebersihan ruangan, pengirimi bunga, sampai membayarkan kredit kendaraan untuk karyawan teladan. Apa yang dapat dipelajari dari para pemimpin yang berhasil? Para eksekutif yang
berhasil mengajak orang lain dalam peranannya sebagai perintis, ternyata mengikuti tiga tahapan strategi VIP, yaitu: vision - involvement - persistence. Visi tidak akan tercapai hanya dengan upaya seorang pemimpin, tetapi perlu keterlibatan dan kerja keras semua pihak.
Menurut Kouzes dan Posner ada lima dasar praktek kepemimpinan dan sepuluh komitmen yang perlu dilakukan pemimpin, yaitu: (1) menempuh proses yang menantang: memperoleh peluang dan mencoba mengambil resiko, (2) berinspirasi untuk berbagi visi: menerawang masa depan dan melibatkan orang lain, (3) membantu orang lain dalam bertindak: menjalin kerjasama dan memberdayakan orang lain, (4) membuat model alan yang ditempuh: berikan contoh dan rencanakan keberhasilan-keberhasilan kecil, dan (5) memberi semangat: mengakui kontribusi dan merayakan keberhasilan.
Bab 2. Apa yang Diharapkan Pengikut dari Pemimpinnya
Kepemimpinan bukan hanya tentang pemimpin, tetapi juga tentang pengikut. Jadi harapan pengikut perlu diperhatikan. Pemimpin yang dihormati adalah mereka yang mempunyai karakter: jujur, kompeten, berpandangan jauh ke depan, dan memberikan inspirasi. Keempat hal rsebut secara bersama, ahli komunikasi menyebutnya sebagai kredibilitas. Ketika pemimpin menerima kredibilitas tinggi dan filosofi yang kuat, pengikut kelihatan senang untuk: (1) Dengan bangga memberitahukan orang lainbahwa mereka bagian dari organisasi, (2) Membicarakan seluk beluk organisasi dengan temannya, (3) Memperlihatkan bahwa nilai-nilaiyang dipercaya sama dengan milik organisasi, dan (4) mempunyai rasa memiliki organisasi yang kuat............................................................................................................................(to be cont,id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
menurut saya: