![]() |
Dalam kehidupan yang kita jalani, kita selalu dihadapkan akan perubahan di dunia. Seorang yang belum mengenal perubahan ini dengan baik, maka segala upaya untuk mangatasi rasa cemas atau terbebas dari kesusahan, tidak akan berguna, kecuali jika ia sendiri bersikeras mengatasinya. Untuk terbebas dari belenggu itu, kita perlu mengubah dan meluruskan gaya berfikir mulai dari sekarang. Seseorang tidak akan merasa bahagia, manakala ia membebani dirinya dengan beban pikiran yang penuh kesedihan dan kesusahan. Ia selalu gundah, selalu merasa kurang nyaman dengan beban yang dipikulnya. Sesungguhanya, bayangan pikiran yang dimiliki setiap orang mengenai diri sendiri, memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan pribadinya. Hal ini sebagai mana yang di katakan James Allen: "Segala sesuatu yang dilakukan seseorang adalah reaksi langsung dari apa yang ada di pikirannya". Seseorang dapat bangkit dan beraktifitas, hal itu karena faktor pemikirannya".<div class="fullpost">
Meskipun teori Allen bertentangan dengan ajaran agama Islam, yang menegaskan bahwa segala sesuatu digerak-kan dan diatur oleh Tuhan. Akan tetapi, yang perlu ditegaskan disini adalah, agar seseorang mau berpikiran baik tentang segala sesuatu.
Tinggalkan Perfeksionisme
Hal lain yang dapat menghalangi seseorang berlaku dan berfikir Positif, adalah orang-orang perfeksionisme, yaitu orang-orang yang menginginkan segala sesuatu berjalan dengan semestinya atau kehendaknya. Mereka tak mau menerima kekurangan, mereka juga cemas dengan adanya kemungkinan terjadi suatu kerusakan pada dirinya. Fakta yang semestinya kita tahu, salah satu ciri kehidupan di dunia ini adalah perasaan kurang. Kesempurnaan di dunia hanya terdapat dalam khayalan para penyair, serta teori para filosof dan orang-orang bijak.
Sebagai contoh, terwujudnya kejujuran di dunia ini adalah hal mustahil. Di dunia seseorang akan menemukan orang yang suka berbohong, menipu, bahkan munafik. begitu pula seorang penganut perfeksionisme, mereka akan melakukan segala cara untuk menghindari kekurangan pada dirinya.
Seharusnya seseorang mengetahui dan memahami, bahwa di dunia ada kejernihan dan kekeruhan, keadilan dan kedzaliman, cinta dan benci, kejujuran dan kebohongan. Ada pula orang-orang munafik yang pandai mengubah corak penampilannya. Pola pemikiran seperti inilah, yang seharusnya ditekankan dalam diri seseorang. Karena seseorang yang tidak berfikir positif dan kognitif, menggambarkan akan kekalahan jiwanya, kekalahan jiwa menjadikan orang berpikir perfeksionis. Bila sudah seperti itu, jangan harap ia dapat dengan baik memahami sebuah kemelut hidup. Ia selalu merasa tabu ketika dihadapkan pada sebuah permasalahan.
Sebenarnya, pemikiran yang cerah, bersih dan cemerlang, akan serta merta membawa kita pada sebuah langkah hidup yang tenang, tentram dan aman. Pemikiran positif seperti itulah yang harus diciptakan agar kita tidak mengalami kehidupan yang timpang dan gampangan. Dari situ, kita akan terlatih untuk menterjemahkan segala sesuatu dan mampu untuk membenamkan keangkuhan.
Salam pergerakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
menurut saya: