Selasa, 17 Oktober 2017

TONY CHRISTIANSEN: TAKE ACTION

Dikisahkan, ada seorang anak berusia 9 tahun. Saat dia sedang membantu ayahnya mengangkut batu bara demi mengumpulkan dana untuk kegiatan amal, terjadilah kecelakaan yang telah merubah seluruh kehidupannya. Dia terjatuh, dan kakinya terlindas kereta api barang sehingga sepasang kaki harus diamputasi. Berbulan-bulan, hari-harinya diwarnai dengan penderitaan panjang, dia harus berjuang dari satu meja operasi ke meja operasi lainnya dan menghabiskan jam-jam yang sangat menyakitkan.

Namun dia tidak pernah patah semangat dan dengan tegar menjalaninya sehingga dokter mengijinkannya keluar dari rumah sakit dengan berkursi roda. Tanpa membuang waktu dia ingin menguji fisiknya dengan belajar berenang. Pertama kali masuk ke air, dia pun langsung tenggelam sampai ke dasar kolam renang. Pelatihnya menggunakan jala untuk mengangkatnya naik ke permukaan. Pelajaran mengapung dan seterusnya dilakukan setiap hari dan 5 bulan kemudian dia mampu berenang sebanyak 52x panjang kolam renang tanpa berhenti! Sungguh luar biasa!

Dan sejak saat itu, tidak ada lagi yang bisa menghalangi keinginannya untuk melakukan kegiatan fisik layaknya orang-orang yang bertubuh normal. Dia belajar menyetir mobil, ikut balapan dan berhasil menjadi atlet gokart yang handal, disegani dan terkenal.

Ketekunannya berlatih fisik di kolam renang dan tempat tinggalnya yang tak jauh dari pantai, menginspirasinya belajar menjadi surf lifeguard, yaitu penjaga pantai yang melindungi dan menyelamatkan para peselancar. Dia satu-satunya manusia di dunia, tanpa kaki yang berprofesi seperti itu. Dia juga belajar Taekwondo hingga memperoleh Dan 3. Olahraga lempar cakram, tolak peluru dan lempar lembing berhasil mengalungkan 35 medali dalam kehidupannya. Pencapaian prestasinya melandasi kepercayaan dirinya membina hubungan dengan seorang wanita yang dicintai. Akhirnya dia menikah dan memperoleh 3 orang anak. Bersama istrinya, mereka bahu membahu menjadi pengusaha sukses. Berkat prestasi dan keinginannya membantu orang lain agar tidak menyerah, akhirnya menghantarkannya menjadi pembicara motivasional kelas dunia. Pemuda hebat itu bernama
TONY CHRISTIANSEN.


Saat ditanya apa rahasia suksesnya? Dia menjawab: Mengapa harus menunggu? Jangan menghabiskan waktu dengan duduk dan menunggu tertabrak kereta api sebelum melakukan sesuatu dan mencetak berprestasi. Kecelakaan yang saya alami telah mengasah karakter serta hidup saya dalam beragam cara! Membantu saya dalam menyampaikan pesan kepada semua orang yang mau mendengar, mau belajar serta mau merubah hidup lebih baik! Jadi, mengapa harus menunggu? Segera lakukan! - TAKE ACTION!!”

Pembaca yang luar biasa
Hidup adalah tindakan! Live is action! Sebuah cita-cita yang indah, jika hanya menunggu tanpa bertindak nyata, maka tinggal hanya mayat cita-cita, sebuah perencanaan yang matang tanpa action! Cuma menyisakan coretan kosong.

Cerita manusia luar biasa Tony Christiansen tadi cukup jelas pelajaran yang bisa kita ambil. Bagaimanapun keadaan fisik kita , atau betapapun jeleknya keadaan di luar kita, semuanya bisa di rubah, nothing is impossible, tiada yang mustahil!

Manusia yang paling penting adalah jangan krisis mental. Dengan kekayaan mental, seseorang akan berani memulai dari apa adanya dia, dan semua perjuangannya diarahkan pada titik target besar yang punya bobot dan bernilai. Dengan cara hidup punya kaya mental seperti itu, kita pasti akan selalu menyambut hari-hari baru penuh dengan syukur, optimis, gembira dan menciptakan sukses yang luar biasa! [AW]

KOMITMEN ORGANISASI

A. PENGERTIAN KOMITMEN

Komitmen berasal dari kata Latin “Committer” yang berarti menggabungkan, menyatukan, mempercayai dan mengerjakannya. Komitmen jg berarti pernyataan “inilah saya, inilah yang saya percayai dan inilah yang saya kerjakan“ (Snyder; 1994: 97). Sementara itu, di Amerika pada tahun 2000, komitmen sering diidentikan dengan ikrar atau ikatan atas suatu tindakan tertentu (Long; 2000:219).


Permasalahan komitmen menjadi isu kritis bersamaan dengan mulai derasnya informasi global. Entitas organisasi dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal dan internal yang selalu berubah. Pengurus baru, program baru, rencana dan peluang baru, yang kesemuanya terus bermunculan di depan mata. Di bawah perubahan situasi sedemikian, sangatlah mudah bagi para pengurus/kader untuk “melupakan” komitmen mereka pada pelayanannya (Ulrich; 1996:83). Terlebih, komitmen organisasi merupakan suatu hal yang bersifat sukarela dan pribadi, sehingga tidak dapat dipaksa, dan dengan demikian maka seseorang dapat dengan bebas menarik kembali komitmennya (Pimlott dalam Thornhill 1996:14).

B. MACAM KOMITMEN ORGANISASI
Komitmen dibedakan menjadi dalam tiga tingkatan, sebagai berikut (Thomson dan Mabey, 1994) :
1.       Komitmen pada tugas (Job Commitment),
ð  berhubungan dengan aktivitas program/kegiatan.
ð  dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti kesesuaian orang dengan tugasnya, keterampilan, identitas pekerjaan, tingkat kepentingan pekerjaan, otonomi, dan umpan balik dari pekerjaan.
ð  Penelitian Hackman dan Oldham (1980) menyimpulkan bahwa motivasi kerja terbentuk oleh tiga kondisi, yaitu apabila kader merasakan pekerjaannya berarti, kader merasa bertanggung jawab terhadap hasil kerjanya, dan kader memahami hasil pekerjaannya.
2.       Komitmen pada karir (Career Commitment),
ð  komitmen pada karir lebih luas dan kuat dibandingkan dengan komitmen pada tugas
ð  lebih berhubungan dengan bidang karir daripada sekumpulan aktivitas
ð  Ada kemungkinan kader yang memiliki komitmen yang lebih tinggi terhadap karir akan meninggalkan organisasi untuk meraih peluang yang lebih tinggi lagi.
3.       Komitmen pada organisasi (Organizational Commitment),
ð  merupakan jenjang komitmen yang paling tinggi tingkatannya.
ð  komitmen organisasi sebagai derajat keterikatan relatif dari individu terhadap organisasinya.
ð  komitmen merupakan proses yang berlangsung secara terus menerus yang bermuara kepada kepedulian dan kelangsungan sukses organisasi untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi.
ð  komitmen organisasi terdiri dari tiga sikap, yaitu : (1) perasaan identifikasi dengan misi organisasi, (2) rasa keterlibatan dalam tugas-tugas organisasi, (3) rasa kesetiaan dan cinta pada organisasi sebagai tempat hidup dan bekerja (Buchanan, 1974).

Perwujudan dari sikap tersebut melahirkan perilaku berikut : (1) keinginan yang kuat untuk menjadi anggota atau bagian dari organisasi, (2) kesungguhan berupaya sekuat-kuatnya untuk kepentingan organisasi, (3) keyakinan dan penerimaan akan nilai-nilai dan sasaran organisasi.

Ada  dua unsur pokok yang sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi, yaitu kepercayaan dan komitmen (Hurst; 1995:149) . Hanya kredibilitas yang tinggi yang mampu menghasilkan suatu komitmen, dan hanya dengan komitmen yang tinggi . suatu organisasi mampu kader-kader yang militan (Kouzer: 1993;32).

Dalam era globalisasi organisasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai perubahan dengan cepat. Dan satu-satunya sumber daya bagi organisasi adalah komitmen kader yang tinggi pada organisasi. Jika komitmen kader/pengurus yang tinggi pada organisasinya positif maka akan berpengaruh nyata terhadap peningkatan penerimaan kader baru serta memperbaiki persepsi terhadap pencapaian tujuan organisasi (Iverson; 1996:36). Maka keunggulan bersaing tinggal bergantung pada sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi dan nilai sumber daya ini lebih terletak pada kemampuan inovasi dan kreasi untuk menciptakan setinggi mungkin nilai (value). Di dunia kerja, agar seluruh sumber daya manusia di dalam perusahaan memiliki komitmen yang tinggi pada pekerjaannya, maka seluruh pihak di dalam organisasi harus selalu  termotivasi dan untuk mampu memotivasi ini, diperlukan komitmen  dari pimpinan puncak perusahaan (Hill; 1996:13).

Komitmen organisasional mencerminkan bagaimana seorang kepribadian mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi dan terkait dengan tujuan-tujuannya (Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo, 2001). Dengan kata lain komitmen organisasi merupakan sikap mengenai loyalitas kader terhadap organisasi yang berkelanjutan dari anggota organisasi untuk mengukapkan perhatiannya pada organisasi menuju kesuksesan dan kesejahteraan (Luthans, 1995).  Komitmen organisasi berhubungan dengan kinerja.

Komitmen dapat dipengaruhi dan dibentuk oleh budaya yang ada di dalam organisasi (Turter; 1997:111).  Komitmen yang tinggi hanya dapat dicapai melalui suatu pendekatan yang komprehensif yang melibatkan berbagai pendekatan dan sistem manajemen “multifaceted” yang terintegrasi serta didukung oleh kebijakan-kebijakan serta program aksi yang kongkrit (Dessler; 1999:65). Yang jelas, terdapat hubungan kausalitas yang kuat antara komitmen dalam kegiatan pelayanan mayarakat dengan variabel kapasitas, pengetahuan dan kompetensi kader (Worsfold; 1999:345). Komitmen terhadap organisasi telah diberi batasan sebagai sikap yang dimiliki anggota untuk menerima nilai-nilai dan tujuan organisasi, kesediaan untuk berkinerja sebaik mungkin demi kepentingan organisasi, serta keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi.

Sifat hubungan seorang kader dengan organisasi yang memungkinkan seorang yang mempunyai komitmen tinggi memperlihatkan : (1) keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan, (2) kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi tersebut, dan (3) kepercayaan akan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi.

C. KETERKAITAN KOMITMEN DENGAN KINERJA
Karena komitmen adalah suatu sikap, maka di samping kompetensi, komitmen sebagai pembentuk modal intelektual juga merupakan faktor penting dalam memacu efektivitas organisasi (Kreitner & Kinicki, 2001). Komitmen memberikan tiga hasil yang berpautan dengan efektivitas.
1.       Kader yang benar-benar menunjukkan komitmen tinggi terhadap organisasi mempunyai kemungkinan jauh lebih besar untuk menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi dalam organisasi;
2.       Kader yang bekerja keras untuk organisasi dapat terus memberikan sumbangan bagi pencapaian tujuan;
3.       Komitmen sepenuhnya melibatkan diri pada tugas kader, karena tugas tersebut adalah mekanisme kunci dan saluran individu untuk memberikan sumbangannya bagi pencapaian tujuan organisasi.

Komitmen individu terhadap organisasi memiliki hubungan yang positif dengan tingkat performansi kerja atau tingkat kepuasan kerja.  Berdasarkan hasil studi meta analisis, telah dikemukakan sebuah model tentang komitmen dalam kaitannya dengan efektivitas organisasi seperti berikut (Steers, 1985:144)  :





KARAKTERISTIK INDIVIDU KADER
———->
KOMITMEN TERHADAP
ORGANISASI
———->
EFEKTIVITAS
ORGANISASI





KARAKTERISTIK PROGRAM/TUGAS
———->
KOMITMEN TERHADAP
ORGANISASI
———->
EFEKTIVITAS
ORGANISASI





PENGALAMAN KERJA
———->
KOMITMEN TERHADAP
ORGANISASI
———->
EFEKTIVITAS
ORGANISASI

Daftar Bacaan

Billing, R. S., & Becker, T. E., (1993), Profile of Commitment : An Empirical Test, Journal of Organization Behavior, Vol. 14 : 177-190.
 Boyle, Brett A, (1997), A Multi-Dimensional Perspective on Salesperson Commitment, Journal of Business and Industrial Marketing, Vol. 12 No. 6 hal. 354-367.
 Caruana, Albert, (1998), The effect of Internal Marketing on Organizational Commitment among Retail Bank Managers, International Journal of Bank Marketing, 16/3, hal. 108-116.
 De Cottis & T. P. Summers, (1987), “A Path Analysis of the Antecedents and Consequences of Organizational Commitment”, Human Relation, Vol. 40, 1987, pp. 445-70.
 Dessler, Gary, (1999), How to Earn Your Employees’ Commitment, Academy of Management Executive, Vol. 13 No.2, hal. 65-68.
 Goodman, P. S. & J. M. Penings, (1997), New Perspective on Organizational Effectiveness, San Francisco : Jossey Bass.
Iverson, Roderick D, (1996), The Role of Employee Commitment and Trust in Service relationship, Marketing Intelligence and Planning, 14/3, hal. 36-44.
 Jon Rizal, (1997), Pengaruh Budaya Perusahaan (Corporate Culture) Terhadap Komitmen Karyawan (Studi Kasus pada PT. PLN Persero Cabang Malang), Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang.
 McNeese-Smith, Donna, (1995), Increasing Employee Productivity, Job Satisfaction, and Organizational Commitment, This Article, Submitted No. 22, July 3. pp 160-175.
 Pierce J.L. & R. B. Dunham, (1987), “ Organizational Commitment : Pre-Employment Propensity and Initial Work Experiences”, Journal of Management, Spring, 1987, pp. 163-78.
 Porter, L. W., R. M. Steers, R. T. Mowday & V Boulian, (1984), “ Organizational Commitment, Job satisfaction, and Turnover among Psychiatric Technicians”. Journal of Applied Psychology, October 1984, pp. 603-09.
 Putteril, martin S., (1995), A Causal Model of Employee Commitment in a Manufacturing Setting, International Journal of Manpower, Vol. 16, No. 5/6, hal. 56-69.
Schermerhorn, John R., Hunt, James G., and Osborn, Richard N., 1983, Managing Organizational Behavior. New York: John Willey & Son
 Shore, L. M., G. C., Thorton & L. A. Newton, (1989), Job Satisfaction and Organizational Commitment Proceedings, pp. 229-333.
 Suliman, Abubakr M., (2000), The Multi-Dimensional Nature of Organizational Commitment in a Non-Western Context, Journal of Management Development, Vol. 19, No. 1, hal. 71-82.
 Thornhill, Adrian, (1996), The Role of Employee Communication in Achieving Commitment and Quality in Higher Education, Quality Assurance in Education, Vol. 4, No. 1, hal. 12-20.
 Ulrich, Dave, 1998, Intellectual Capital = Competence X Commitment, Sloan Management Review, Winter.
 Vandenberg, R. J., & Lance, C. E., (1992), Examining The Causal Order of Job Satisfaction and Organizational Commitment, Journal of Management, 18 : 153-167.
 Virtanen, Turo, (2000), Changing Competences of Public Managers : Tensions in Commitment, The International Journal of Public Sector Management, Vol. 13, No. 4, hal. 333-341.
 Wahibur, Rokhman, Jr., (2002), Pemberdayaan dan Komitmen : Upaya Mencapai Sukses Organisasi Dalam Menghadapi Persaingan Global. In Usmara, A. (Editor). 2002, Paradigma Baru Manajemen SDM. Yogyakarta : Amara Books.
 Worsfold, Philip, (1999), HRM, Performance, Commitment and Service Quality in Hotel Industry, International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol. 11, No. 7, hal. 340-348

Buah Karya Senior GMKI Bogor: Prof. drh. DTH Sihombing, MSc

Lebah madu adalah salah satu jenis serangga dari sekitar 20.000 spesies lebah. Saat ini ada sekitar tujuh spesies lebah madu yang dikenal dengan sekitar 44 subspesies. Semua spesies ini termasuk dalam genus Apis. Mereka memproduksi dan menyimpan madu yang dihasilkan dari nektar bunga. Selain itu mereka juga membuat sarang dari lilin, yang dihasilkan oleh para lebah pekerja di koloni lebah madu.

Lebah madu yang ada di alam Indonesia adalah A. andreniformis, A. cerana dan A. dorsata, serta khusus di Kalimantan terdapat A. koschevnikovi

Sejarah Lebah Madu
Lebah madu telah di kenal oleh manusia sejak jaman budaya-budaya kuno beberapa ribu tahun yang lalu. Dalam Bibel pada bagian perjanjian lama disebutkan Manna diturunkan Allah di Padang Pasir Sinai sewaktu Nabi Musa memimpin umat Israel yang tersungut-sungut karena kekurangan makanan. (Keluaran 16:13-35) Manna (honeydew) diartikan sebagai makanan dari surga karena enaknya (Sihombing D.T.H,1997, Ilmu ternak Lebah Madu Madu, UGM Press, Yogyakarta).

Pembudidayaan lebah madu yang kini populer berasal dari kawasan Laut Tengah (Afrika Utara, Eropa selatan dan Asia Kecil) yang selanjut menyebar ke seluruh wilayah dunia. (Sihombing D.T.H:1997). Bangsa Mesir Kuno membuat corong dari tanah liat sebagai sarang lebah, kemudian dari keranjang anyaman. Di Afrika lebah madu dipelihara dalam bongkahan kayu berbentuk silinder dan sarang tersebut digantung di pohon. Bangsa Rusia sebagai pengembang lebah madu secara modern, malahan disebut sebagai daerah lahan madu. Rusia mulai mengembangkan peternakan madu sejak abad ke 10 hingga kini secara besar-besaran. Mereka yang menemukan sarang lebah madu yang bisa dipindah-pindahkan, teknik tersebut diperkenalkan oleh Peter Prokovich (1775-1850).

Madu
Madu mengandung glukosa (dekstrosa) dan fruktosa (levulosa) dalam jumlah yang tinggi. Menurut Winarno (1982), kadar dekstrosa dan levulosa yang tinggi mudah diserap oleh usus bersama zat-zat organic lain, sehingga dapat bertindak sebagai stimulant bagi pencernaan dan memperbaiki nafsu makan. Selain itu, madu juga memiliki sifat antimkiroba. Berdasarkan hasil peneliti Komara (2002), madu memiliki aktivitas senyawa antibakteri terutama pada baktero Gram (+), yakni bakteri S, Aureus, B. cereus

Khasiat Dan Manfaat Madu
Madu dapat dikonsumsi oleh segala tingkatan ,dari Janin hingga Orang tua.

  1. Janin : Madu dapat memperkuat janin yang lemah dalam kandungan ( rahim ).
  2. Ibu Hamil : Madu membantu menjaga stamina dan kesehatan selama mengandung bayi, dan membantu asupan gizi yang tinggi bagi pertumbuhan janin yang sehat selama dalam kandungan
  3. Bayi : Membantu perkembangan otak bayi, karena setiap harinya otak terus berkembang sampai dengan usia 5 tahun. Untuk itu ia membutuhkan gizi yang tinggi. Pertumbuhan dan perkembangan otak sangat terkait dengan kecerdasan pikiran (IQ ) dan kecerdasan mental ( EQ ) . Hal ini dapat dilihat dewasa ini aneka produk makanan tambahan baik susu atau bubur bayi yang di formulasikan dengan madu seperti Dancow , Frisian Flag , Sustagen ,dsb . Untuk itu kenapa tidak kita berikan saja bagi buah hati kita yang terbaik ,yaitu madu .
  4. Anak-anak : membantu agar nafsu makan meningkat ( adanya unsur vitamin B yang lengkap dalam madu), sehingga anak tumbuh sehat , lincah dan riang serta tahan penyakit. ( H.Mohamad , 2002 )
  5. Remaja : Khasiat madu pada akil baligh remaja membuat tumbuh sangat cepat ,gizi yang baik dan teratur akan membuat pertumbuhan tubuh menjadi sempurna.
  6. Dewasa : Tingkat kelelahan dan pekerjaan yang menumpuk mengakibatkan stress sehingga tubuh menjadi lemah dan mudah terserang penyakit . Dalam hal ini para pekerja pabrik yang bekerja keras seharian penuh ( long shift ) tanpa zat gizi yang memadai rawan terjangkiti penyakit seperti thypus , radang , serta infeksi bakteri lainnya maka dalam hal ini Madu adalah makanan tambahan terbaik.
  7. Lanjut Usia : Madu adalah makanan terbaik yang sangat diperlukan bagi manula , karena madu adalah sumber energi dan gizi yang dapat diserap langsung oleh tubuh , dimana pada usia tersebut organ pencernaan kita sudah mulai berkurang fungsinya ( Kesehatan 2001 ).


Sekilas Tentang Madu
Hypocrates, ahli ilmu fisika membiasakan membiasakan diri makan madu secara teratur yang menyebabkan dia dapat mencapai usia 107 tahun, demikian juga halnya Aris Totoles, bapak dari “Natural Science” beranggapan bahwa madu memiliki sifat yang unik yang dapat meningkatkan kesehatan manusia dan memperpanjang usia, dalam arti dalam usia tua masih mempunyai stamina yang kuat dan gangguan penyakit sangat jarang dijumpai. Demikian juga Ibn sina (Avicenna), ilmuwan yang tersohor itu menganjurkan kita mengkonsumsi madu, karena dapat menjaga kekuatan sehingga masih mampu bekerja pada usia tua (senja). Dia juga menganjurkan agar manusia yang telah berusia 45 tahun sebaiknya mengkonsumsi madu secara teratur.

Semakin tinggi tingkat teknologi suatu negara, semakin tinggi kesadaran akan arti madu dalam menu masyarakat sehari-hari. Mereka semakin mendambakan lebih banyak mengkonsumsi “natural foods”. Madu buan saja termasuk kategori “natural foods”, tetapi juga dalam “natural health foods”

Dari berbagai negara yang paling gemar mengkonsumsi madu adalah masyarakat Jerman Barat dan Swiss. Dua negara tersebut negara paling rewel terhadap persyaratan keamanan makanan bagi rakyatnya. Mereka rata-rata mengkonsumsi madu 800 gram 1,4 kg/orang/tahun. Amerika Serikat dan Inggris termasuk lebih rendah konsumsi madunya, yaitu berturut-turut rata-rata 400 – 500 gram dan 250 – 350 gram/orang/tahun.

Berbeda dengan gula biasa yang terdapat dalam permen atau gula yang dapat merusak gigi (carries) yang diakibatkan oleh tumbuhnya bakteri pembusuk yang disebut bakteri asam laktat, madu mengandung antibiotika. Meskipun pH-nya rendah, tetapi karena kandungan mineralnya tinggi mempunyai potensi bersifat basa, dan karenanya dapat berfungsi sebagai desinfeksi terhadap rongga mulut. Nenek moyang kita sering menganjurkan berkumur madu encer (± 15%) untuk menyembuhkan radang rongga mulut.

Dari hasil berbagai penelitian menyatakan bahwa daya antibakteri madu tidak ada sangkut pautnya dengan kadar gula tinggi maupun rendahnya kadar air, tetapi oleh adanya suatu senyawa sejenis lysozyme yang memiliki daya antibakteri. Senyawa tersebut lebih popular dengan nama ‘inhibine’. Bakteri gram negatif lebih peka terhadap ‘inhibine’ daripada gram positif. Inhibine sangat peka terhadap panas. Pada suhu 600C keaktifan inhibine dalam madu hilang hanya dalam waktu 15 menit.

Resep Tradisional Madu
1. Kerontokan rambut
Orang yang mengalami kerontokan rambut atau kebotakan dapat memakai campuran minyak zaitun panas, 1 sendok makan madu dan 1 sendok teh bubuk kayu manis sebelum mandi. Oleskan di kepala dan diamkan selama kira-kira 15 menit setelah itu baru dibasuh. Penelitian itu juga membuktikan ramuan yang didiamkan dikepala selama 5 menit pun tetap efektif.

2. Infeksi kandung kemih
Campurkan 2 sendok makan bubuk kayumanis dan 1 sendok teh madu ke dalam segelas air suam-suam kuku. Setelah itu diminum. Ramuan ini membunuh kuman-kuman dalam kandung kemih.

3. Sakit gigi
Buat campuran 1 sendok teh bubuk kayu manis dan 5 sendok teh madu.

4. Kolesterol
Kadar kolesterol darah dapat diturunkan dengan 2 sendok makan madu dan 3 sendok teh bubuk kayu manis yang dicampur dalam 16 ounce (16 kali 28 gram kira kira 1 pon = 454 gram) air teh. Ramuan ini dapat mengurangi kadar kolesterol dalam darah sampai 10 persen dalam 2 jam. Madu murni yang diminum sehari-hari meringankan gangguan kolesterol.

5. Pilek
Pilek ringan dan berat dapat disembuhkan dengan 1 sendok makan madu suam-suam kuku dan ¼ sendok teh bubuk kayu manis setiap hari selama 3 hari. Ramuan ini dapat menyembuhkan hampir semua batuk dan pilek kronis serta membersihkan sinus.

6. Mandul
Pengobatan Yunani dan Ayurveda telah menggunakan madu selama bertahun-tahun untuk memperkuat semen (air mani = sperma) para pria. Dua sendok makan madu yang diminum secara teratur sebelum tidur akan berefek menyuburkan. Wanita Jepang, Cina dan Asia Timur yang sulit hamil dan ingin memperkuat rahim, lazim mengkonsumsi bubuk kayu manis sejak berabad-abad lalu.
Wanita yang sulit hamil sebaiknya sesering mungkin mengoleskan madu dan sesendok teh bubuk kayu manis pada gusinya. Kayu manis akan bercampur dengan air ludah dan memasuki tubuh. Ada pasangan suami istri dari Maryland tidak memiliki keturunan selama 14 tahun dan nyaris putus asa. Ketika mengetahui khasiat kayu manis dan madu, mereka mengkonsumsi ramuan tersebut. Sang istri mulai mengandung dan melahirkan bayi kembar.

7. Sakit perut
Madu yang dicampur bubuk kayu manis dapat mengobati sakit perut. Juga dapat membersihkan perut, serta menyembuhkan bisul sampai ke akar-akarnya.

8. Kembung
Penelitian yang dilakukan di India dan Jepang menyatakan bahwa madu yang diminum bersama kayu manis dapat mengurangi gas dalam perut.

9. Bau napas
Satu sendok teh madu dan bubuk kayu manis yang dicampur dalam air panas dapat membuat nafas tetap segar sehari penuh. Orang Amerika Selatan biasa meminum ramuan tersebut di pagi hari.

10. Sakit kepala sinus
Minum campuran madu dan juice jeruk dapat menyembuhkan sakit kepala karena sinus.

11. Kelelahan
Studi terakhir menunjukkan bahwa kandungan gula dalam madu lebih bermanfaat daripada merugi-kan bagi tubuh. Warga usia lanjut yang mengkonsumsi madu dan bubuk kayu manis dengan ukur-an sama, terbukti lebih bugar dan fleksibel. Penelitian Dr. Milton membuktikan ½ sendok makan madu yang diminum bersama segelas air dan ditaburi bubuk kayu manis dapat meningkatkan vitali-tas tubuh dalam seminggu. Ramuan tersebut diminum setiap hari setelah menggosok gigi dan jam 3 sore pada saat vitalitas tubuh menurun.

12. Kanker
Riset terakhir di Jepang dan Australia menunjukan bahwa kanker perut dan tulang stadium lanjut dapat disembuhkan dengan madu dan kayu manis. Pasien cukup minum 1 sendok makan madu dengan 1 sendok teh bubuk kayu manis selama sebulan 3 kali sehari.

13. Kelebihan berat badan
Minum segelas air yang direbus bersama madu dan bubuk kayu manis setiap pagi ½ jam sebelum sarapan atau saat perut masih kosong. Bila dilakukan secara teratur dapat mengurangi berat badan, bahkan bagi orang yang sangat gemuk, minum ramuan ini secara teratur akan mencegah lemak terakumulasi dalam tubuh, meski tetap makan makanan kalori tinggi.

14. Influenza
Ilmuwan Spanyol telah membuktikan bahwa madu berisi kandungan alami yang membunuh kuman influenza dan menyembuhkan pasien dari flu. Maka minumlah madu ketika akan flu.

15. Jerawat
Oleskan 3 sendok makan madu dan 1 sendok teh bubuk kayu manis pada wajah sebelum tidur. Basuh keesokan harinya dengan air hangat. Bila dilakukan rutin setiap hari selama 2 minggu, akan menyembuhkan jerawat sampai ke akar-akarnya.

16. Infeksi kulit
Ambil 1 bagian madu dan 1 bagian bubuk kayu manis, oleskan pada bagian kulit yang sakit.

17. Mencegah penuaan
Teh yang dicampur madu dan bubuk kayu manis dan diminum tiap hari dapat mencegah penuaan. Ambil 4 sendok madu, 1 sendok bubuk kayu manis dan 3 cangkir air kemudian rebus seperti mem-buat teh. Minumlah sebanyak 4 kali sehari. Ramuan ini membuat kulit segar dan halus serta men-cegah penuaan. Harapan hidup juga bertambah

18. Arthritis (radang sendi / Encok)
Ambil 1 bagian madu dan 2 bagian air suam-suam kuku. Tambahkan 1 sendok teh kecil bubuk kayu manis. Campur madu, air suam-suam kuku dan bubuk kayu manis. Pijat ke bagian yang sakit secara perlahan. Rasa sakit akan berkurang dalam waktu 1-2 menit. Atau penderita arthritis dapat minum 1 cangkir air panas dengan 2 sendok madu dan 1 sendok teh kecil bubuk kayu manis setiap hari, pagi dan malam.
Bila diminum teratur, ramuan ini dapat mengobati penyakit arthritis kronis. Penelitian terakhir Copenhagen University menggunakan campuran 1 sendok makan madu dan ½ sendok teh bubuk kayu manis yang diberikan kepada pasien sebelum sarapan. Hasilnya dalam seminggu 73 dari 200 pasien yang diobati sembuh total. Kebanyakan pasien yang tidak dapat berjalan atau bergerak karena arthritis dapat berjalan tanpa rasa sakit.

19. Penyakit jantung
Oleskan madu dan bubuk kayu manis pada roti pada waktu sarapan setiap harinya. Madu dan kayu manis mengurangi kolesterol dalam pembuluh arteri, dan mengurangi resiko serangan jantung. Orang yang sudah terkena serangan jantung bila mengkonsumsi madu dan kayu manis setiap hari dapat terhindar dari serangan jantung kedua.

Konsumsi madu dan kayu manis secara teratur dapat memperlancar pernapasan dan memperkuat detak jantung. Panti Wredha (jompo) di Amerika dan Kanada, berhasil mengobati penghuninya yang memiliki gangguan pembuluh darah karena tersumbat, dan berkurang fleksibilitasnya karena usia, dengan ramuan tersebut.

8 Pertanyaan Wawancara yang Penuh Jebakan

Dalam proses perekrutan pegawai tiap perusahaan membutuhkan beberapa tahapan untuk melakukan seleksi bagi pelamar pekerjaan yaitu pada umumnya tahapan test tertulis, interview, test kesehatan (kalau ada). Tidak sedikit pula banyak dari calon karyawan yang telah lulus dalam test tertulis akan tetapi gagal dalam tahap interview atau wawancara. Mungkin ada baiknya membaca artikel ini yang diharapkan bisa membantu para calon karyawan dalam menyiasati pertanyaan dari pewawancara. Berikut beberapa daftar pertanyaan yang mungkin adalah sebuah jebakan dalam sebuah proses wawancara:

1. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?
Ini peluang Anda untuk “menjual” diri Anda. Uraikan dengan singkat dan jelas kelebihan yang Anda miliki, kualifikasi Anda dan apa yang dapat Anda sumbangkan bagi perusahaan tersebut. Hati-hati , jangan memberikan jawaban yang terlalu umum. Hampir setiap orang mengatakan mereka merupakan seorang pekerja keras dan memiliki motivasi. Berikanlah jawaban yang memperlihatkan keunikan yang Anda miliki.

2. Mengapa tertarik bekerja di perusahaan ini?
Pertanyaan ini merupakan salah satu alat bagi si pewawancara untuk mengetahui apakah Anda mempersiapkan diri anda dengan baik. Jangan pernah datang untuk sebuah wawancara pekerjaan tanpa mengetahui latar belakang perusahaan. Dengan memiliki informasi yang cukup mengenai latar belakang perusahaan tersebut maka pertanyaan di atas memberikan kesempatan kepada Anda untuk memperlihatkan inisiatif, dan menunjukkan apakah pengalaman serta kualifikasi yang Anda miliki sepadan dengan posisi yang diperlukan.

3. Apa kelemahan utama Anda?
Rahasia dalam menjawab pertanyaan di atas adalah dengan berkata jujur mengenai kelemahan Anda, tapi jangan lupa menjelaskan bagaimana Anda mengubah kelemahan tersebut menjadi kelebihan. Misalnya, bila Anda memiliki masalah dengan perusahaan terdahulu, perlihatkan langkah yang Anda ambil. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda memiliki kemampuan dalam mengenali aspek yang perlu diperbaiki dan inisiatif dalam memperbaiki diri Anda.

4. Mengapa berhenti dari perusahaan terdahulu?
Walaupun Anda berhenti dari pekerjaan terdahulu dengan cara yang tidak baik, Anda harus berhati-hati dalam memberikan jawaban. Usahakan untuk memberikan jawaban yang diplomatis. Bila Anda memberikan jawaban yang mengandung aspek negatif, kompensasikan jawaban tadi dengan jawaban yang positif. Bila anda mengeluhkan tentang pekerjaan terdahulu, maka hal ini tidak memberi poin apa-apa buat Anda.

5. Bagaimana Anda mengatasi masalah?
Tidak mudah memberikan jawaban bila Anda mendapatkan pertanyaan seperti di atas, terutama bila Anda baru lulus dan tidak memiliki pengalaman kerja. Pewawancara ingin melihat apakah Anda dapat berpikir kritis dan mengembangkan solusi tanpa melihat jenis permasalahan yang Anda hadapi, bahkan walaupun Anda tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Gambarkan langkah-langkah yang Anda lakukan dalam memprioritaskan pekerjaan. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda bertanggungjawab dan tetap dapat berpikir jernih walaupun sedang menghadapi masalah.

6. Prestasi apa yang dibanggakan?
Rahasia dari pertanyaan di atas adalah dengan menyeleksi dan memilih secara spesifik prestasi yang berhubungan dengan posisi yang sedang ditawarkan. Walaupun Anda pernah menjuarai bola basket pada waktu kuliah, tetapi ini bukan merupakan sebuah jawaban yang diharapkan. Berikan jawaban yang lebih profesional dan lebih relevan. Pikirkan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut dan kembangkan contoh yang memperlihatkan bagaimana Anda dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.

7. Berapa gaji yang Anda harapkan?
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang tersulit terutama bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman kerja yang cukup.Yang perlu Anda lakukan sebelum wawancara adalah mencari tahu pasaran gaji untuk posisi yang ditawarkan agar Anda dapat memberikan jawaban atas pertanyaan ini. Beritahu pewawancara bahwa Anda terbuka untuk membicarakan mengenai kompensasi bila saatnya tiba. Bila terpaksa, berikan jawaban yang berupa kisaran angka, bukan angka tertentu.

8. Bisa ceritakan mengenai diri Anda?
Mungkin pertanyaan di atas tampaknya mudah tetapi pada kenyataannya tidaklah semudah yang Anda bayangkan. Yang pasti Anda harus menyadari bahwa pewawancara tidak tertarik untuk mengetahui apa yang Anda lakukan di akhir pekan ataupun dari daerah mana Anda berasal. Pewawancara berusaha mengetahui Anda secara profesional. Siapkan dua atau tiga poin mengenai diri Anda, baik pengalaman kerja maupun sasaran karir Anda dan tetap konsisten. Rangkum jawaban Anda dengan mengungkapkan keinginan Anda sebagai bagian dari perusahaan tersebut. Bila memiliki jawaban yang mantap maka hal ini dapat membawa Anda pada pembicaraan yang memperlihatkan kualifikasi Anda

Blog Terkait

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...